Bagus — saya buatkan pola penyusunan jadwal mengajar yang praktis, terstruktur, dan siap dipakai untuk kondisi yang Anda sebutkan. Saya sajikan (A) ringkasan kalkulasi kapasitas, (B) aturan/heuristik penyusunan, (C) algoritma langkah-per-langkah untuk membuat jadwal, (D) pola distribusi jam per-mapel (template JP/week), dan (E) contoh konkret satu jadwal mingguan untuk satu kelas (bisa ditiru untuk 48 kelas).

Asumsi teknis: 1 JP = unit jam pelajaran (Anda tidak perlu mengubah pola bila lama JP berbeda — hanya skala waktu). Jumlah hari = Senin–Jumat; JP/hari = 10 (Senin–Kamis) dan 8 (Jumat) → total 48 JP/minggu per kelas.

A. Kapasitas & hitungan cepat

• Kelas total = 3 tingkat × 16 kelas = 48 kelas.
  
  

• Rata-rata JP per kelas = 46–48 JP → gunakan 48 JP untuk pola penuh (10+10+10+10+8).
  
  

• Total kebutuhan JP/ minggu (semua kelas) ≈ 48 kelas × 48 JP = 2.304 JP/minggu.
  
  

• Jumlah guru = 100 → rata-rata beban teori per guru ≈ 2.304 / 100 = 23,04 JP/guru/minggu (sebelum memperhitungkan tugas administratif, wali kelas, pembimbing praktik, dll.).
  
  

• Ruang: 26 ruang teori + 26 ruang praktik = 52 ruang.
  
  

  • Kapasitas ruang per minggu = 52 ruang × 48 JP/ruang = 2.496 JP/minggu → cukup (cadangan ≈192 JP).
    
    

Kesimpulan: secara kapasitas ruang & guru, kondisi feasible — perlu manajemen beban guru dan penjadwalan praktik terkoordinasi.

B. Aturan & kebijakan penjadwalan (harus dipatuhi)

1. Prioritaskan mata pelajaran praktik: jadwalkan dulu di ruang praktik dalam blok 2 JP atau 3 JP berturut-turut (meminimalkan pindah ruang & setup alat).
   
   

2. Pembagian JP per mapel:
   
   

   • Mapel inti (bahasa, matematika, PKn/Agama, Bahasa Inggris): beri 3–6 JP/minggu tergantung kebutuhan.
     
     

   • Mapel kejuruan praktik: beri 4–10 JP/minggu, banyak dalam blok praktik.
     
     

   • Mapel teori lain (teori kejuruan / seni / produktif): 2–4 JP/minggu.
     
     

3. Hindari 1 JP terpisah terus-menerus — usahakan JP mapel bertipe 1+1 digabung pada hari yang sama atau 2+2.
   
   

4. Batas beban guru: targetkan 22–28 JP efektif per guru (sesuaikan tugas tambahan). Maksimum 6 JP berturut-turut per guru tanpa istirahat panjang.
   
   

5. Wali kelas: tetapkan 1 JP mingguan untuk wali kelas (atau 2 JP tiap 2 minggu) jika diperlukan.
   
   

6. Jumat 8 JP: simpan 1–2 JP di Jumat untuk kegiatan rutinitas (sholat/jumat, pembinaan, remedial ringkas).
   
   

7. Cadangan ruang/guru: sediakan pool jadwal cadangan 4–6 JP/minggu untuk tugas pengganti / rapat / supervisi.
   
   

C. Langkah algoritmik (cara manual / semi-otomatis untuk menghasilkan jadwal)

Urutan langkah yang saya sarankan (bisa dilakukan di Excel/Google Sheets lalu perbaikan manual; untuk skala besar gunakan solver ILP atau software timetabling):

1. Data input:
   
   

   • Buat tabel: tiap kelas (48 baris) → daftar mapel + JP/minggu per mapel.
     
     

   • Tabel guru → mapel yang dapat diajar, preferensi hari, batas JP maks.
     
     

   • Tabel ruang → tipe (teori/praktik), kapasitas, ketersediaan.
     
     

2. Prioritas penjadwalan:
   
   

   • (A) Jadwalkan semua mapel praktik (blok 2–3 JP) untuk setiap kelas. Pilih slot terdistribusi agar tidak menumpuk pada satu hari.
     
     

   • (B) Jadwalkan mapel dengan JP besar (mapel inti) selanjutnya.
     
     

   • (C) Isi mapel kecil & sisa slot.
     
     

3. Penugasan guru:
   
   

   • Untuk setiap slot kelas-mapel, tetapkan guru yang kompeten dan tersedia. Pilih guru dengan beban rendah terlebih dahulu.
     
     

   • Hindari guru yang mendapat dua penugasan dalam waktu berturut-turut di lokasi berbeda (jika jarak antarruang perlu waktu).
     
     

4. Pemeriksaan konflik & resolusi:
   
   

   • Periksa konflik guru ganda (guru di dua kelas pada satu JP) dan konflik ruang.
     
     

   • Jika conflict, lakukan swap: tukar slot antara dua mapel yang punya guru/ruang kompatibel.
     
     

5. Haluskan (fine-tuning):
   
   

   • Pastikan distribusi beban guru merata tiap hari (hindari beban berat semua di Senin).
     
     

   • Pastikan siswa tidak punya >6 JP berturut-turut tanpa jeda.
     
     

6. Validasi akhir:
   
   

   • Cek total JP per kelas = target (46–48).
     
     

   • Cek beban tiap guru <= batas.
     
     

   • Buat daftar cadangan pengganti.
     
     

Tip: untuk mengotomatiskan, gunakan algoritma graph-coloring / integer programming (ILP). Untuk skala 48 kelas × 100 guru, solver like OR-Tools bisa efisien.

D. Pola distribusi JP per mapel — template umum

Contoh untuk kelas yang punya 10–14 mapel. Saya tunjukkan tiga skenario:

1. Kelas 10 mapel, target 48 JP
   
   

   • 4 mapel inti × 5 JP = 20
     
     

   • 3 mapel praktik/kejuruan × 6 JP = 18 (biasanya blok 3×2JP atau 2+2+2)
     
     

   • 3 mapel tambahan × 3 JP = 9
     
     

   • Total = 47 → tambahkan 1 JP untuk remedial/ekstra → 48
     
     

2. Kelas 12 mapel, target 48 JP (rata-rata 4 JP/mapel)
   
   

   • Setiap mapel = 4 JP (bisa 2+2 atau 1+1+1+1), mapel praktik disarankan 2+2 berturut.
     
     

3. Kelas 14 mapel, target 48 JP
   
   

   • 6 mapel inti × 4 JP = 24
     
     

   • 4 mapel praktik × 6 JP = 24
     
     

   • sisa diberi rotasi/ekstra. (Atau beberapa mapel minimal 2 JP).
     
     

Prinsip: praktik = blok kontinyu, teori bisa disebar; sederhanakan agar total per mapel bulat (2/3/4/6 JP).

E. Contoh jadwal mingguan — satu kelas (contoh: Kelas X — 12 mapel, masing-masing 4 JP → total 48 JP)

Saya tunjukkan tabel ringkas (periode = JP). Kolom = hari; baris = nomor JP harian.

Periode\Hari | Senin (10)        | Selasa (10)       | Rabu (10)         | Kamis (10)        | Jumat (8)

-----------------------------------------------------------------------------------------------

1           | Mapel A (1JP)     | Mapel B           | Mapel C           | Mapel D           | Mapel E

2           | Mapel F           | Mapel G           | Mapel H           | Mapel I           | Mapel J

3           | Mapel K (prak,2)  | Mapel A           | Mapel B           | Mapel C           | Mapel D

4           | Mapel K (prak,2)  | Mapel A           | Mapel B           | Mapel C           | Mapel D

5           | Mapel E           | Mapel F           | Mapel G           | Mapel H           | Mapel I

6           | Mapel J           | Mapel K           | Mapel L (prak,2)  | Mapel L (prak,2)  | Mapel A

7           | Mapel B           | Mapel C           | Mapel D           | Mapel E           | Mapel F

8           | Mapel G           | Mapel H           | Mapel I           | Mapel J           | Mapel G

9           | Mapel L (theory)  | Mapel L (theory)  | Mapel K (theory)  | Mapel K (theory)  | -

10          | Remedial / Ekstra | Guru / Rapat      | Remedial / Ekstra | Konsultasi        | -

Penjelasan contoh:

• Mapel K & L adalah mapel praktik: ditempatkan sebagai blok 2 JP berturut (misal periode 3–4 dan 6–7 pada beberapa hari).
  
  

• Setiap mapel muncul 4 kali seminggu → 4 JP × 12 mapel = 48 JP.
  
  

• Jumat hanya 8 JP: pilih 8 mapel yang perlu slot Jumat atau gunakan Jumat untuk evaluasi/worship/ekstra.
  
  

Anda bisa mengganti Mapel A–L dengan nama mapel real. Intinya: praktik terblok, mapel teori tersebar, dan selalu sisakan 1–2 JP fleksibel untuk remedial/rapat.

F. Strategi khusus untuk 16 kelas per tingkat (menghindari bentrok)

• Stagger start: untuk praktik yang menggunakan ruang terbatas (26 ruang praktik) lakukan pembagian jam praktik per tingkatan: misalnya Tingkat 10 praktik di pagi hari awal (periode 1–5), Tingkat 11 jam tengah (periode 4–8), Tingkat 12 sore (periode 6–10) — overlap terkendali dan semua kelas terlayani.
  
  

• Zoning kelas: kelompokkan 16 kelas per tingkat ke 4 cluster (A–D) masing-masing 4 kelas; atur rotasi praktik antar cluster tiap hari agar tidak menumpuk.
  
  

• Pool guru praktik: guru praktik yang mengajar beberapa kelas harus ditempatkan di cluster yang berdekatan waktu (minim perpindahan).
  
  

G. Checklist implementasi & tools rekomendasi

1. Siapkan file input Excel berisi: daftar kelas, daftar mapel per kelas + JP, daftar guru (kompetensi + kuota JP), daftar ruang.
   
   

2. Mulai scheduling dengan urutan: praktik → mapel besar → sisa.
   
   

3. Lakukan 2–3 kali iterasi swap untuk memperbaiki konflik guru & meratakan beban.
   
   

4. Simpan versi cadangan jadwal & log perubahan.
   
   

5. Rekomendasi tools (opsional): Google Sheets untuk tahap awal; jika ingin otomatisasi gunakan solver (OR-Tools) atau aplikasi timetabling (FET, Untis, aSc TimeTables).
   
   

6. Buat kebijakan cut-off untuk perubahan (mis. perubahan guru minimal 1 minggu sebelum efektif).
   
   

H. Lampiran singkat: aturan swap cepat (debug konflik)

• Jika guru G terjadwal dua kelas bersamaan: cari kelas lain pada slot tersebut dengan guru G2 yang bisa menukar (kompatibilitas mapel) → swap.
  
  

• Jika ruang penuh untuk praktik di slot S: cari slot alternatif di hari yang sama untuk kelas yang bisa ditukar tanpa melanggar beban guru.
  
  

• Prioritas pertukaran: (1) tidak mengubah jadwal praktik; (2) menjaga beban harian guru; (3) menghindari >6 JP berturut.
  
  

Kalau Anda mau, saya bisa:

• Buatkan template Excel (format input: kelas × mapel × JP; guru; ruang) yang otomatis memeriksa konflik (format yang mudah digunakan untuk swap manual), atau
  
  

• Beri contoh jadwal lengkap untuk 1 tingkat (16 kelas) — saya akan buatkan pola pengisian untuk semua 16 kelas mengikuti pola cluster & rotasi praktik di atas.
  
  

Mau saya lanjut buatkan file Excel template + contoh pengisian untuk satu tingkat (16 kelas) sekarang? (Saya bisa langsung buatkan dan kirimkan.)